Hadiah (KAMELIA POV)

630 Words

Rasanya ini seperti mimpi, sekian lama memendam rindu berahkir bertemu dengan ayah dan ibu. Pagi ini kami berangkat untuk menuju kampung halaman, tak jauh dari kota yang menjadi tempat tinggal saat ini. Di pertengahan jalan, kami berhenti untuk sekedar membeli oleh-oleh. Berharap adik-adik menerima buah tanganku. "Hanya ini?" Mr. Brayen menunjuk beberapa kantong kresek yang berisi buah-buahan dan makanan ringan. Kepalaku mengangguk, padahal menurutku ini sudah banyak sekali. "Aku yakin, ini hanya bertahan beberapa hari saja." "Mereka tidak rakus Mr." "Tapi pasti mereka sebelumnya tidak pernah makan seperti ini kan?" Ya, jujur kedua adikku memang jarang makan buah-buahan dan makanan ringan, sebenarnya diusia mereka belum saatnya untuk menghadapi peliknya ekonomi. Tapi mereka kuat, tu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD