Sejak melangkah masuk ke club perasaanku sudah tidak enak. Aku sadar tempat seperti ini kemungkinan dihuni oleh makhluk tak kasat mata. Ya iya lah, memangnya hantu tidak perlu bersenang-senang? Mereka juga butuh tempat melepas stres setelah seharian menghantui orang, 'kan? "El! Kenapa kemarin lo nggak ke kantor?" tanya Riana setelah menenggak vodka rasa buah langsung dari botol. "Emang kenapa? Si kulkas nambahin kerjaan lagi?" Aku sibuk menghalau ujung-ujung rambut gimbal Riana yang menusuk lenganku. "Itu mah udah nggak usah ditanya. Yang bikin gue malas, dia nanyain lo melulu," ketusnya. Aku mengejapkan mata. Untuk apa si kulkas dua pintu menanyakanku? Ah, mungkin mau diberi SP satu. "Padahal udah tahu jelas lo istri pemilik perusahaan, tapi tampangnya kayak nggak rela gitu. Nggak je