A and K | 7

2067 Words

Sesuai janji Reynal, sore sekitar jam setengah lima dia menjemput Kania untuk ke makam bersama. Sebelumnya tadi Reynal sudah mampir ke sebuah toko bunga langganannya--lebih tepatnya toko bunga tersebut milik teman kuliahnya dulu, membeli buket bunga besar, bunga tabur untuk di atas kubur, dan air mawar. "Terima kasih ya, Bang, selalu senang hati anterin Nia ke makam Mama dan Papa." Kania menoleh ke samping kanannya, di mana Reynal sedang mengemudikan mobilnya. Dari samping pun nampak rupawan sekali, apalagi saat saling bertatapan. Ada banyak sekali wanita yang akan jatuh hati, Kania salah satunya mungkin? Reynal tersenyum, kemudian mengangguk. Dia memelankan sedikit laju mobil, kemudian mengambil sebuket bunga mawar merah yang dia beli khusus untuk Kania, seseorang yang begitu spesial ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD