Niko POV Suara gemericik air membuatku sedikit terusik. Kubuka mata dan gadis nakal itu tidak ada disampingku. Pintu kamar mandi terbuka. Dia dan rambut basahnya keluar dari sana. “Selamat pagi tuan pemalas!” Sapanya. “Aku sudah buatkan sarapan.” Dia menyambar sepatu buluknya dan mengeluarkan gulungan kaus kaki berwarna pink dari sana. Sepertinya dia benar-benar menganggap kejadian kemarin hanya mimpi. “Aku yang sangat tahu diri ini sudah membersihkan apartemenmu, jadi aku mohon tuan Niko yang terhormat! Taruh baju kotormu di keranjang! Jangan melemparnya sesuka hatimu!” Aku bahkan belum sepenuhnya sadar setelah bangun tidur dan dia sudah mengomel. Kemudian aku beranjak menuju kamar mandi. “Hei! Dengar tidak yang aku bicarakan?” Dia berteriak. Sungguh Telinga