Malam terasa melambat bagi Daniel. Benak dan angannya dipenuhi dengan pelbagai masalah dan kenyataan yang harus ia hadapi. Daniel tidak pernah merencanakan akan dan ingin jatuh cinta kepada siapa. Tak pernah berencana hatinya akan melabuhkan rasa untuk siapa. Tak pernah terbayang sebelumnya jika cintanya memilih singgah pada gadis yang jauh sekali dari dugaannya. "Nadira, aku sudah berusaha menekan perasaanku selama ini. Tapi ternyata hatiku tak bisa berbohong jika aku...aku menyukaimu, aku ingin kita lebih dari sekadar teman." Daniel kembali teringat akan ucapannya kemarin sore pada Nadira. Berkali-kali mengutuk dirinya sendiri yang sudah dengan lancang dan terburu-buru mengungkapkan akan perasaannya. Sementara Nadira. Gadis itu hanya diam membeku saat tiba-tiba mendengar ungkapan cint