Bab 24 Akhirnya Meminta Maaf

1449 Words

Hanna berangkat ke kantor dengan wajah secerah dan sehangat mentari pagi. Bahagia itu sederhana. Jalani semuanya apa adanya dengan ikhlas dan tanpa membenci. Karena hati yang bebas dari kepahitan akan lebih mudah melihat bias cahaya pengharapan, bahkan di hari yang mendung sekalipun. Setiap hari adalah saat untuk bahagia. Setelah turun dari taxi online yang menjadi alat transportasinya pagi ini, Hanna melangkah memasuki kantornya sambil bersenandung. “Selamat pagi, Hanna. Apa kabar?” Mbak Amira yang tiba bersamaan menyapa Hanna ramah. “Selamat pagi, Mbak. Kabar baik. Mbak Amira apa kabar?” Hanna membalas sambil tersenyum cerah. “Sama baiknya dengan kamu. Ngomong-ngomong saya masih penasaran dengan pria ganteng yang waktu itu bersama kamu di bioskop. Itu siapa? Pacar kamu, Han?” Han

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD