“Mas...Mas…” suara wanita itu terdengar nyata. Bahkan badannya terasa diguncang oleh seseorang. “Arrgh!!!” Ganindra terbangun dengan nafas terengah-engah, mimpi ini terasa nyata. Semua sentuhan yang diberikan Amelia sangat nyata. Sungguh. “Ayodia?” Ganindra membuka matanya, mengerjap-erjap sejenak agar melihat dengan jelas. Dia tidak berada di rumah melainkan masih berada di kamar hotel. “Mas...kenapa?” tanya Ayodia khawatir. Mereka merencanakan akan pulang hari ini ke indonesia tetapi saat Ayodia memeriksa kamar Ganindra, dia melihat tidur Ganindra gelisah bahkan keningnya berbasuh peluh. “Gak!” jawab Ganindra singkat dan bangkit. Tidak mungkin dia menceritakan mimpinya kepada Ayodia. Ayodia hanya menggeleng lemah melihat kelakuan kakaknya, selalu saja seperti itu menyembunyikan rasa