Pembawa Sial

1473 Words

Tangisan Jordan belum berhasil ditenangkan oleh Vania. Sejak subuh bayi itu sudah sangat rewel sehingga mengusik tidur ibunya. Daniel yang kelelahan dan sudah terbiasa beradaptasi dengan suara tangisan anaknya, tetap tertidur pulas tanpa mau peduli apa yang terjadi pada buah hatinya dan apakah Vania sanggup menghandelnya sendirian. “Cup ... Cup Sayang, kamu kenapa? Tidurmu nggak nyenyak ya? Kamu sudah kenyang, popokmu juga sudah diganti, kamu masih merasa nggak nyaman karena apa?” Vania terus mengajak bayinya bicara, meskipun Jordan belum bisa menjawabnya, namun komunikasi seperti itu saja sudah cukup untuk menyalurkan kegelisahan Vania. Ia sudah terbiasa mengajak buah hatinya bicara semenjak ada Laurent yang menjadi bayi pertamanya. Jordan tetap saja mengamuk lewat tangisan, wajah bayi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD