“Bin? Gimana Winda?”
“Di klinik sama pacarnya.”
“Terus kenapa lu ninggalin?”
“Ya gue gak bisa ketinggalan materi. Lagian Winda dijagain kok sama cowoknya. Tenang aja,” jelas Bintang tidak ingin membahas hal tersebut lagi. Tapi dua temannya kembali menyeret Bintang ke klinik setelah acara selesai. Mereka memiliki jadwal kunjungan ku museum dan sekarang masih ada waktu luang.
Angkasa masih ada disana menyuapi Winda. “Maaf ganggu, Kak. Kita kangen sama Winda. Kenapa katanya?”
“Kondisi Winda emang lagi gak bagus,” jelas Angkasa.
Winda menggeleng. “Aku salah makan disaat daya tahan tubuh aku gak baik. Bacang yang dikasih Bintang itu udah asem ternyata. Tapi jangan salahin Bintang, aku sendiri yang mau kok.”
“Lah, Bin. Harusnya lu periksa makanan yang mau dikasih sama Winda. Nih bocah em
