"Minggu depan! Ini permainan apalagi, Pak Dewa?" Dion Arashi dengan berapi-api mempertanyakan kewarasan seorang Andaru. Sudah seenaknya melamar Kinanti dan mengecewakan Miranti. Sekarang mengatakan jika pernikahan akan dilangsungkan minggu depan. Sungguh tidak masuk akal dan terlihat sekali ketidakseriusan pria muda di hadapannya ini. Tanpa menjawab apa yang menjadi keresahan hati Dion, Andaru justru menyodorkan sesuatu berupa paper bag yang ia bawa sebagai hantaran lamarannya malam ini. "Ini sebagai lambang keseriusan saya melamar putri Anda. Silahkan diterima," ucap Andaru. Arimbi yang duduk di samping putranya hanya mampu menyaksikan tanpa berniat menyela karena Arimbi percaya apa yang Andaru lakukan ini pasti ada alasannya. Arimbi sudah cukup paham akan siapa putranya. Jadi, memilih