"Kinan mana?" Arimbi bertanya ketika mendapati Dewa turun dari lantai dua hanya seorang diri saja. Tanpa Kinan. Karena biasanya Kinan lah yang akan lebih dulu turun untuk membantunya membuat juga menyiapkan sarapan. Namun, pagi ini tidak. Sempat Arimbi penasaran dan baru saja akan meminta pada ART-nya untuk mengetuk kamar Dewa ketika putranya itu rupanya sudah lebih dulu menghampirinya di ruang makan. "Masih mandi," jawab Dewa singkat sembari menarik salah satu kursi yang biasa ia duduki. "Tumben masih mandi." Arimbi mendongak menatap pada jam yang tergantung di salah satu dinding ruang makan. Lebih dari jam enam pagi dan hal seperti ini lah yang membuat Arimbi mempertanyakan kebiasaan lain yang menantunya lakukan. "Tadi kesiangan bangun," jawab Dewa cepat sembari berdehem. Memaksa Arim