28. Permata Sakit?

1101 Words

"Ata mau sama Bunda," rengek Permata yang tidak mau lepas dari ibunya. Plester menurunepa as masih menempel di kening. "Bunda cuma mau ke kamar mandi sebentar, Sayang," sahut Binar. "Ata-nya diajak aja, Bunda." "Gak bisa dong, Sayang. Masa orang ke kamar mandi ngajak-ngajak," tolak Binar. Hari ini ia absen ke kantor karena putrinya. "Sama kakek aja, yuk!" bujuk Darwin. "Enggak!" Permata mengeratkan pelukannya pada sang ibu. Binar hanya bisa membuang napas kasar sambil duduk pasrah di sofa ruang tengah. "Masa aku harus megangin batu buat nahan kayak waktu kecil dulu," gumamnya yang hanya terdengar oleh sendiri. "Assalamualaikum." "Waalaikumussalam. Tuh ada ayah. Ata sama ayah dulu, ya?! Sebentar aja." Permata mengurai pelukan lalu menoleh ke arah suara. "Ata mau ke ayah." Merentang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD