26. Ayah

1003 Words

Andra duduk di kursi yang ada di taman, sore itu. Bibirnya tersenyum sambil menatap tingkah lucu anak-anak yang bermain di sana. Sesekali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan. Cukup lama ia menunggu hingga hari hampir gelap dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Sengaja pulang sambil melewati sebuah rumah yang ia yakini sebagai tempat tinggal Permata dan Binar. "Pantas Permata gak ada di taman. rupanya di rumah lagi banyak orang," gumamnya saat melihat ada lebih banyak mobil terparkir di depan kediaman keluarga Darwin. Tidak terus melaju, mobil yang dikendarai oleh Andra justru berhenti. Sedangkan pengendaranya sibuk memperhatikan rumah seberang. Sementara di rumah depan, Damar keluar dari rumah. Ia harus segera pulang setelah menerima panggilan dari sang i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD