Selamat membaca "Kau." Valder menunjuk ke arah Ganesa yang tengah mengcopy beberapa kertas bersama dengan karyawan lain ketika ia baru saja tiba di kantor setelah menghadiri pertemuan penting dengan rekan kerja dari Polandia. "Ikut aku," perintahnya datar dan berjalan menuju ruang kerja. Ganesa mengumpati Valder dalam hati karena selalu bersikap seenaknya sendiri. "Kau pergi saja sekarang, biar ini aku yang lanjutkan," tutur karyawan tersebut. "Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu?" "Tenang saja, hari ini aku tidak terlalu sibuk." Ganesa menghela napas pelan. "Kalau begitu, mohon bantuannya. Maaf telah merepotkanmu," sahutnya merasa tidak enak. Pegawai wanita itu tersenyum simpul. "Tidak perlu sungkan." "Terima kasih," tutur Ganesa halus sembari tersenyum sebelum pergi menyusul Val