Hari ini adalah hari terburukku. Padahal pagi tadi aku masih merasa jadi istri dan ibu yang paling bahagia, karena bahagiaku itu sederhana, cukup bisa berkumpul dengan suami dan putra putriku tercinta. Tapi setelah melihat sendiri perselingkuhan suamiku, aku jadi bertanya, sejak kapan semua ini terjadi?
Selama dua belas tahun pernikahan kami, aku sudah memberikan semua yang kupunya untuk mempertahankan rumah tangga kami. Bahkan aku mengalah untuk tidak bekerja karena mas Aby bilang dia sanggup memenuhi semua kebutuhan kami, dan tugasku hanya menjadi ibu rumah tangga. Dan akupun tidak pernah mengeluh. Semua aku terima dengan ikhlas. Tapi kenapa ini balasannya untukku?
Saat ini aku dan Angela ada di rumah makan elit di Jakarta. Bahkan suami busukku itu tidak pernah mengajakku kesini, tapi malah dia mengajak selingkuhannya itu untuk makan disini. Kulihat mereka memasuki private room.
“Bagaimana ini njel, mereka masuk kesana. Gimana aku bisa kesana?” tanyaku pada sahabatku itu. Tapi mataku terpaku ke pintu private room yang tertutup rapat.
“Nanti kalau pelayan sudah membawa pesanan mereka, baru kamu masuk. Tapi intip dulu, jangan langsung masuk,” kata Angel ikut menatap pintu itu
Tidak berapa lama kami juga memesan makanan yang mahal dengan memakai kartu yang diberikan suamiku tentunya. Hari ini akan kuhabiskan uangnya. Ya...selama ini aku berhemat, ternyata di luaran dia begitu royal pada wanita lain. Tidak lagi tuan...
Tidak berapa lama pelayan yang mengantar pesanan suamiku keluar juga. Kukuatkan hatiku untuk melihat apapun yang ada di dalam sana.
“Kau yakin?” tanya Angel khawatir.
Kulihat angel, diapun mengangguk memberi semangat padaku. Kulangkahkan kakiku mendekati privat room yang di dalamnya ada suamiku dan wanita jalang itu.
Semakin mendekati ruangan itu, semakin kuat juga detakan jantungku. Aku sampai takut jantungku akan lepas karenanya. Sampailah aku di depan pintu. Kuhela nafasku dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Mencoba mencari ketenangan. Kuraih gagang pintu itu dengan tangan gemetar. Oh lututku rasanya sangat lemas. Kukuatkan diriku, kupejamkan mataku. Kuputar knop pintu itu pelan, pintu terbuka sedikit, kulongokkan kepalaku. Bisa kulihat suamiku membelakangiku, dan... dan...
Wanita itu duduk di atas pangkuan suamiku, kulihat makanannya masih tertata rapi tanda belum terjamah. Rupanya mereka sudah tidak sabar sehingga belum menikmati makanan yang sudah terhidang. Mereka lebih tertarik buat melakukan sesuatu yang membuat ‘lapar’ mereka terpuaskan.
Suamiku dengan kemeja yang acak-acakan dan wanita itupun kemejanya sudah naik. Begitupun dengan branya. Rupanya suamiku sangat kehausan. Dia memang penyuka p******a. Aku hafal sekali kebiasaannya. Kucoba menghubunginya Apakah diangkatnya? batinku. Bunyi nada sambung di saku celana suamiku menginterupsi sejenak kegiatan mereka.
“Sudah angkat dulu,” kata perempuan itu yang merasa terganggu dengan dering telpon suamiku.
Tapi bukannya mengangkat telpon, dia malah menonaktifkan handphonenya. Suamiku itu ternyata sangat berngsek.
“b******k!!”desisku
Jadi seperti itu, pasti nanti dia menghubungiku dan minta maaf karena tiba-tiba baterai hapenya habis. Seperti yang terjadi dua bulan terakhir ini jika aku menghubunginya dan tiba-tiba hapenya tidak bisa dihubungi. Aku benar-benar tidak menyangka dia berbuat hal itu di belakangku, tapi dia masih bersikap manis padaku, bahkan lebih manis dari biasanya.
Kata orang ada dua ciri lelaki itu mulai Selingkuh, pertama dia jadi pemarah suka mencari kesalahan kita untuk menyembunyikan kesalahannya atau kedua dia jadi super manis supaya pasangannya tidak curiga sudah diselingkuhi.
I guess. Mas Aby menganut faham kedua, cih...dasar munafik!!
Kurekam adegan m***m mereka dengan air mata yang tanpa kusadari sudah tumpah dari tadi. Dasar brengseeeeek....
Mereka terus bergumul sampai suamiku memasukkan juniornya dengan mengangkat sedikit tubuh wanita itu tanpa melepas mulutnya yang terus mengulum dan menghisap rakus p******a wanita itu.
Kuberanikan diri memasuki ruangan yang penuh dengan desahan dan kata kata vulgar mereka..
“Ohsss baby punyamu nikmat sekali sayang,” erang suamiku diantara cumbuannya.
“Benarkah? kalo dibanding istrimu enak mana?” tanyaku pelan di belakangnya.
Wanita di pangkuannya melotot melihat kehadiranku. Spontan goyangannya berhenti, mukanya pucat, sepertinya dia sadar siapa aku. Sedang suami sialanku sama sekali tidak mengenali suaraku, kurasa nafsu bisa melumpuhkan pendengaran juga.
Ingin rasanya aku memukulkan sesuatu kearah kepala suamiku itu, biar dia gegar otak sekalian.
“Tentu kamu ssaaaayaang. Kamu kog berhenti siiiihhh, oh... bebb akuuu mau kkkkelluarrr.” Biadab!! Apa-apaan dia itu?
Ternyata suami brengsekku itu tetap menggoyangkan pantatnya sendiri, menghentak wanita itu sehingga wanita itu duduk di meja. Lelaki durjana itu menghujam berkali-kali sampai untuk terakhir kali menghujam sangat keras tanda dia klimaks. Sampai meja makan berantakan karena ulahnya.
Entah bagaimana menggambarkan perasaanku saat ini. Bagaimana aku masih bisa merekam adegan mereka. Kumatikan hapeku. Kumasukkan kedalam tas yang kubawa. Kuhapus air mataku dengan kasar. Aku tidak boleh terlihat lemah didepan si b******k itu. Wanita yang disetubuhi suamiku masih pias wajahnya, cih...setelah dia berani menggoda suami orang, apa yang dia takuti??ejekku.
Kutepuk kedua tanganku nyaring...
Prok
Prok
“Woow... jadi ini yang kamu bilang ada dinas keluar kota ya mas? Jadi selama beberapa hari ini kamu bermalam dengannya? Tapi kamu gak usah terburu-buru, karena mulai sekarang aku mengijinkanmu tinggal se-la-ma-nya de-ngan-nya. Karena kita akan ber-ce-rai,” ucapku penuh penekanan. Wajah suamiku yang tadinya penuh kebahagiaan berubah seketika menjadi pucat pasi seakan pasokan darahnya terhenti.
EAT THAT BASTARD!!
”Honey, aku minta maaf sayang,” dengan serampangan dia membenarkan celananya yang teronggok di ujung kakinya, Di masukkannya kemejanya yang berantakan.
Dia berusaha mengejarku tapi dia tidak bisa, aku berlari sekuat tenaga dengan menahan airmata yang tak kuasa jatuh membasahi pipiku.
Hancur sudah duniaku.
Cintaku.
Kemana ini semua akan bermuara???
Kau sukses menghancurkan hatiku mas Aby.
Hatiku sudah tercerai berai.
Lantak....
Tak bersisa....
***