Apa Kamu Nggak Malu?

1152 Words

"Ron, kamu tuh manusia dengan tingkat kepercayaan diri yang tingginya keterlaluan tahu nggak!" cetus Jesicca. Sunggingan senyuman kembali tercipta di bibir Aaron. Wanita yang begitu keras kepala dan juga dengan harga diri yang begitu tinggi pula pikirnya. Padahal, apa salahnya mengaku saja. Mungkin, ia hanya malu mengakui. Apalagi, sebelumnya Jesicca selalu menolaknya habis-habisan. "Kalau tangan kamu sudah sembuh. Ayo kita pergi jalan-jalan," ajak Aaron yang mengubah haluan pembicaraan. Jesicca menyilangkan kedua tangannya. Berpura-pura tidak peduli. Padahal, rasanya senang setengah mati. "Hm? Kemana?" tanya Jesicca dengan nada yang seolah tidak peduli. "Kemana saja. Yang jelas, ke tempat yang menyenangkan," balas Aaron lagi. "Definisi tempat menyenangkan buat kamu itu garing, Ron.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD