Chapter... 13 : Istana dan Kunjungan

1096 Words
“Tuan Zhou, mohon maafkan pria tua ini yang tidak dengan cepat datang menyambut.” Wen Xi, Kaisar Kekaisaran Wen Itu berkata dengan begitu sopan terhadap Zhou Fan. Tentu saja sikapnya yang demikian membuat kasim pribadinya—Jun Kong—menyipitkan mata. “Siapa sebenarnya mereka? Dan apa arti lambang di token sebelumnya?” Pertanyaan itu yang sejak tadi mengganggunya. Dapat membuat sang kaisar menundukkan wajah saat berkata jelas mereka bertiga memiliki kedudukan yang amat mulia. Yang Jun Kong pikirkan memang tidak salah. Tapi bukan mereka, lebih tepatnya Zhou Fan. “Kasim Jun, kenalkan … ini adalah Tuan Zhou. Kau selalu penasaran dengan pedang tingkat lima yang ada di gudang istana. Itu adalah hadiah dari Tuan Zhou beberapa tahun silam.” Mata Jun Kong menyipit, dia memandang Zhou Fan dan dengan segera menunduk. "Pria tua ini merasa terhormat dapat bertemu dengan Tuan Zhou." Zhou Fan mengangguk pelan. "Kaisar Wen, terlebih dahulu aku ingin kau mengenal Senior Xue." Wen Xi menatap pria yang dimaksud, pandangannya berubah ketika mengenali sosok ptoa tua tersebut. "Ji-jika boleh bertanya, apa engkau adalah pengemis tua yang biasa ada di pinggiran kota?" "Ah ... Maaf," Wen Xi langsung menyesali perkaraannya. Mulut spontan berbicara karena merasa tak asing dengan wajah Xue Ye. "Pria tua ini memang pengemis. Kaisar tidak salah, tidak perlu meminta maaf." Xue Ye sama sekali tidak tersinggung, dengan tanpa malu dia mengakui jika itu memang dirinya. Wen Xi tidak mengira sosok pengemis yang sederhana ini ternyata memiliki hubungan dengan Zhou Fan. Terlihat juga penguasa Sembilan benua itu begitu memandangnya tinggi. "Seberapa tinggi kemampuannya?" gumam Kaisar Kekaisaran Wen tersebut sambil diam memperhatikan Xue Ye. "Kaisar Wen, mungkin kau sulit untuk percaya. Tapi keamanan Kota Tong sampai sekarang tidak lepas dari keberadaan Senior Xue." Bukan hanya Wen Xi yang ragu, tapi juga Jun Kong. Keduanya dengan kompak menaitkan kedua alis dan memasang wajah heran. Mereka berpikir keamanan Kota Tong tidak lepas dari penjagaan ketat oleh prajurit istana serta kelompok kultivator. Tentu saja pernyataan Zhou Fan sedikit membingungkan. Zhou Fan tahu sulit untuk percaya ucapannya, terlebih tidak satu pun penghuni Benua Tian Wu tahu siapa orang terkuat di antara mereka. "Tuan Zhou, boleh pria tua ini tahu maksud kedatangan engkau kemari?" "Kaisar Wen, kau pasti sudah tahu maksud tujuan kedatanganku." "Apa itu karena serangan ras iblis?" Heem... "Aku datang kemari ...." Tok tok tok... Zhou Fan memandang ke arah pintu, suara ketukan itu membuatnya seketika menghentikan ucapannya. Di ruangan hanya ada lima orang, Wen Xi dengan Jun Kong dan tiga lainnya adalah Zhou Fan, Zhou Jim dan Xue Ye. Pertemuan ini bisa dikatakan pertemuan penting. Ia sungguh merasa tidak enak dengan tiga sosok di depannya. "Kasim Jun, periksa siapa yang datang." Sambil meminta maaf pada Zhou Fan, Wen Xi menyuruh Jun Kong pergi memeriksa siapa yang datang. Sebelumnya dia sudah mengatakan pada para penjaga untuk tidak mengganggu. Jika sampai bukan karena masalah yang benar-benar serius, ia harus mendisiplinkan semua penjaga istana. Tidak lama Jun Kong kembali, wajahnya tampak pucat dengan keringat yang membludak. "Apa yang terjadi?" tanya Wen Xi dengan kerutan di keningnya. Jun Kong mengatur nafas, dia memberanikan diri untuk berkata. "I-itu Yang Mulia, para prajurit melihat pasukan ras iblis di sekitar perbatasan Kota Tong." Wen Xi langsung diam, ekspresi wajahnya secara pasti berubah. "Pasukan iblis? Apa mereka berniat menyerang Kota Tong?" Meski Kota Tong telah dijaga ketat, jika pasukan iblis memaksa masuk juga akan terjadi kekacauan yang sangat dahsyat. Terlebih sebagian besar penduduk telah berkumpul di kota ini sebagai pengungsi. "Tuan Zhou, ...." "Tidak perlu menjelaskannya, masalah ini jauh lebih penting. Selain itu juga, kedatanganku memang berhubungan dengan pasukan ras iblis." Mendengar ini Wen Xi menghela nafas lega, kemudian membalikkan badan menatap Jun Kong. "Siapkan pasukan," Jun Kong langsung melaksanakan perintah, dia keluar mendahului empat sosok yang masih berada di dalam ruangan. "Tuan Zhou, apa engkau juga akan ikut?" "Karena sudah berada di sini, tentu saja harus ikut." Melihat Zhou Fan sudah berdiri dari tempat duduknya, Wen Xi tidak bisa untuk tidak bertanya. Tapi sudah tertebak jawaban seperti apa yang akan ia dapatkan. Pada akhirnya semua menuju ke perbatasan kota. Sebagian besar kultivator serta prajurit kekaisaran. "Yang Mulia," sapa jendral begitu melihat Wen Xi. Dia tidak mengenal Zhou Fan ataupun dia orang lainnya, jadi tidak menyapa. "Jendral, apa mereka belum juga bergerak?" tanya Wen Xi. "Belum Yang Mulia, mereka masih tetap pada posisi. Entah kapan mereka akan menyerang." Pasukan ras iblis dapat dilihat dari atas gerbang, satu garis lurus yang panjang sudah memperlihatkan jumlah mereka yang tidak sedikit. Mengatakan ribuan juga bukan suatu yang mengejutkan. Zhou Fan maaih diam tak memberikan tanggapan, tapi matanya menatap lurus ke depan seolah tengah menyusun sebuah rencana. "Tuan, pasukan iblis jauh lebih kuat dibandingkan dengan kekaisaran Wen." Zhou Fan melirik sekilas, lalu mengangguk paham. Itu memang benar, tapi sekarang ada Xue Ye yang berada di tingkat petarung dewa surga bintang lima, kemudian dirinya, pasukan iblis tidak akan bisa berbuat banyak. "Tuan Zhou, bagaimana apa yang harus kita lakukan?" Pertanyaan Wen Xi membuat semua mata yang ada di sana membuat sempurna. Kaisar yang sangat dihormati berkata dengan hormat pada seorang pria paruh baya. Ini adalah fenomena langka yang belum pernah terjadi. Wen Xi tahu kalimatnya membuat semua orang tercengang. Tapi memangnya kenapa, menurutnya tidak ada seorang pun yang dapat dibandingkan dengan Zhou Fan di sembilan benua. "Senior Xue, aku menyerahkan masalah ini kepadamu." Xue Ye mengernyitkan dahi mendengar kalimat Zhou Fan. "Tuan Zhou, engkau ...." Ia sangat tidak suka menjadi pusat perhatian, tapi Zhou Fan dengan sengaja kenyebut namanya di hadapan banyak orang. "Senior, ini adalah kesempatan untuk mendaoat kepercayaan mereka. Dengan begitu mereka akan bergabung tanpa adanya keterpaksaan." Zhou Fan bukan ingin lepas tangan, tapi memang kemampuan Xue Ye sudah lebih dari cukup untuk menghadapi mereka. Tentu saja dengan bantuan para kultivator dan prajurit istana. Xue Ye diam tidak lagi mencoba untuk berdebat. Pandangan semua mata hanya fokus terhadapnya. "Bukankah dia pengemis yang biasanya membual tiga bulan tidak makan? Untuk apa dia berada di sini?" "Apa dia ingin bergabung dengan kita untuk menghadapi pasukan ras iblis? Apa dia memiliki kekuatan?" Tidak ada yang percaya dengan kemampuan Xue Ye. Sebagai orang terkuat di Benua Tian Wu dia benar-benar memiliki profil yang rendah. Jangankan penduduknya, bahkan Wen Xi sendiri masih ragu dengan sosoknya. "Tuan Zhou, apa engkau tidak bercanda?" tanya Wen Xi dengan suara lirih. Zhou Fan malah tersenyum, menanggapi pertanyaan itu dengan ringan. "Aku tidak bercanda. Kau akan tahu setelah Senior Xue menunjukkan kemampuannya." Wen Xi tidak ragu dengan Zhou Fan, hanya saja sulit baginya untuk percaya jika Xue Ye memiliki kemampuan yang begitu menakjubkan. Namun ia tidak berani menyangkal, hanya bisa diam dan menyaksikannya sebagai pembuktian.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD