Deby menangis ketika dia mendengar Gemilang begitu marah seperti tadi kepadanya. Selama ini, pria itu selalu lembut dan memanjakan dirinya. Ketika Gemilang berubah menjadi kasar karena terlalu marah dan kecewa, tentu saja kelembutan itu tidak lagi tampak dari raut wajahnya. Selain itu, bahkan kata-kata Gemilang pun menjadi sangat kasar dan tidak terkontrol. Mayang yang juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan atau menyudutkan Deby, datang menghampiri putrinya dengan pelukan yang hangat. Walaupun hati Mayang sebagai seorang ibu juga sangat hancur saat ini, akan tetapi dia tidak bisa meninggalkan Deby begitu saja. Tidak ada lagi orang yang bisa dijadikan Deby tempat bersandar selain dirinya. “Kamu jangan nangis lagi. Kita masih bisa pakai cara lain kalau laki-laki itu nggak mau tanggung jawa