Austin terdiam tanpa bisa berkata-kata. Tangannya saat ini menahan tubuh Krystal agar tidak merosot dan dia merasakan sesak di bawah sana. Dia pun menghela napas, dengan perlahan membaringkan tubuh Krystal dan kembali menyelimuti tubuh wanita itu. “Air …!” racau Krystal di dalam tidurnya, sembari tangan menggapai-gapai Austin. “Aku ingin minum … air …,” ulang Krystal, sekarang dia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, lalu kembali merengekkan hal yang serupa. Sehingga, Austin dengan terpaksa mengikuti keinginan Krystal. Dia keluar dari kamar dan kembali dengan membawa segelas air untuk Krystal. “Duduklah dulu, aku sudah mengambilkan minum untukmu,” ucapnya, dengan berhati-hati membantu Krystal untuk duduk dan menahan tubuh Krystal dengan tubuhnya, kemudian memberikan minum kep