Devdas tiba di perbatasan sebelah barat Rajpur. Pertempuran terjadi antara pasukan gabungan koalisi Pangeran Aftab melawan pasukan Rajpur dan Kalkutta. Perang itu berlangsung sadis karena tanpa aturan. Prajurit akan membunuh siapa saja lawan terdekat. Mereka tidak akan berhenti kecuali mati. Medan itu penuh debu bercampur embun darah. Logam beradu diiringi ringkikan kuda dan erangan kesakitan. Daging terkoyak dan semburat merah darah bertebaran. Devdas melihat banyak petugas Kematian berkumpul di pinggir medan berdarah itu, bertengger dengan sayap-sayap putih dan pakaian sutra serta tameng emas di tubuh mereka, seperti burung bangkai menunggu. Sebagian lagi memunguti nyawa- nyawa di padang kematian. "Oh, hai, Devdas, kau ditugaskan kemari juga?" sapa salah satu rekannya, melirik sekilas