When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mitha masih mengintip dari balik horden, ditatapnya Yudhis yang pandangannya ke arah kamarnya. 'Mitha rindu sama Bang Yudhis, tapi Mitha takut nanti bikin Bang Yudhis dimarahi mommy lagi. Mitha takut tergoda untuk minta diajari ciuman lagi' Mitha meraba bibirnya, ia teringat akan ciuman pertamanya. 'Mitha menyesal sudah membuat Bang Yudhis ditampar mommy, maafkan Mitha, bang. Kalau tahu ciuman akan membuat kita jadi seperti ini, pasti Mitha tidak akan minta ajari abang. Mungkin Allah murka, karena kita ciuman sebelum menikah. Menikah...abangkan nanti nikahnya bukan sama Mitha ya bang. Mitha juga nikahnya bukan sama abang. Mitha mau dijodohkan sama Davin, bang, anak temannya Papi. Mitha tidak tahu, nanti Mitha bisa bahagia tidak sama dia, seperti bahagia Mitha saat bersama abang. Harusn