Cakrawala mulai memerah dihiasi benang - benang cahaya matahari yang baru muncul. Aroma tanah nan lembab usai hujan yang turun menyambut indra penciuman beast yang baru terbangun dari tidurnya. Di negeri yang asing ini, Saka menyambut pagi dan segala macam panorama di depannya dengan senyum lebar. Tidak hanya lebar tapi senyum yang teramat lebar karena rasa manis di hatinya. Bagaimana tidak, Sakira semalaman menciuminya. Istrinya itu tidak berhenti mencium dirinya sampai dia tidak marah lagi. Saka tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya dia saat ini. Bagi Saka rasa bahagianya ini melebihi kebahagiaan yang pernah ia alami. 'Aku bahagia, ' batin Saka. 'Oleh karena itu aku juga harus membahagiakan istri. Yah, harus! ' tekad Saka berapi-api. Tekadnya bertambah kuat untuk membahagiakan