Niat awal yang ingin menukar barang dengan biji-bijian berubah haluan. Kini Sakira, Saka, Neil, Kimi dan Gard melakukan perjalanan menuju kuil Naga demi menemui Raja Naga. Dan Sakira hanya bisa tersenyum melihat mereka yang bersaing memperebutkan dirinya di dalam perjalanan. Sulit untuk membenci mereka karena tingkah mereka yang terlewat polos.
Bagaimana tidak, cara para beast merayunya sangat menggemaskan. Di sisi lain juga menjengkelkan. Beruntung tiga beast selain Saka tidak lagi memamerkan milik mereka untuk merayunya. Mungkin mereka sadar diri jika Saka lebih unggul karena memiliki dua belalai. Jadi mereka merubah strateginya dengan cara memberinya berbagai makanan dan juga atraksi memukau.
Sakira juga baru tau jika mereka mempunyai kemampuan sihir. Jadi, para beast yang mengikuti Sakira bersaing dan menunjukkan siapa di antara mereka yang lebih indah.Andai saja mereka berempat seorang CEO di masa modern, pasti akan terjadi perang ekonomi. Beruntung mereka hanya beast jadi persaingan mereka justru terlihat imut. Ditambah sihir mereka juga sangat romantis. Lihat saja Kimi, dia menyihir bunga-bunga bernyanyi memuji Sakira. Itu membuat Sakira tersipu-sipu. Gard yang tidak mau kalah, juga menunjukkan atraksi hebat. Ia terbang dan membuat awan membentuk huruf love. Sakira bahkan terpesona dengan kemampuan Gard yang merajut awan. Sedangkan Neil membuat hanya patung dari tanah yang sangat mirip dirinya.
"Wah itu indah sekali. Kemampuan kalian sungguh unik. "
Akan tetapi Saka selalu bisa mengalahkan mereka dengan membakar semuanya dengan api besar. Bukan sembarang api tetapi api yang memiliki bentuk atau huruf pernyataan cinta. Jadi, segala usaha mereka lenyap tak tersisa oleh api Saka.
Bhush!
"Apa yang kau lakukan ular jablai! "
"Dasar jomblo abadi!"
'Bodo amat, " dengus Saka.
Selama hidupnya, Sakira tidak pernah merasakan perasaan dimanjakan seorang pria seperti ini. Dia memang dimanjakan oleh pelayan tetapi bukan dimanjakan pria yang mencintainya. Sekarang, dia dikelilingi oleh pria-pria yang menganggapnya berharga. Sayangnya Sakira tidak tau harus bersyukur atau menangis mendapatkan empat beast polos yang merayunya.
"Sudahlah, kalian jangan bertengkar lagi? Apakah kuil naga masih jauh? " tanya Sakira yang berada di punggung Neil.
Sakira berakhir di punggung Neil karena beast itu memohon pada Sakira agar dia mau naik tubuhnya. Wajah Neil yang berkaca-kaca saat memohon membuatnya tidak tega. Akhirnya Sakira pun mengiyakan permintaan Neil.
Sebenarnya agak tidak nyaman duduk di punggung Leopart. Terlebih dengan pakaian yang hanya selembar. Kulit pahanya terkadang bergesekan dengan punggung leopard yang keras. Sakira takut lama-lama kulitnya lecet.
"Tidak, kuil naga ada di seberang danau ini. "
"Syukurlah. Eh, apa!? Jadi kita harus berenang sejauh itu? " tanya Sakira panik. Sakira bisa berenang tapi tidak sejauh itu. Ditambah dengan adanya empat pria penggemar reproduksi. Jelas hal itu mustahil baginya untuk berenang dengan baju setipis ini.
"Tentu saja, danau ini memang dalam, tapi tidak terlalu luas. "
"Tetap saja aku tidak mungkin berenang sampai ke seberang. "
Batas maksimal manusia normal adalah seratus meter.
Sakira kemudian turun dari punggung Neil. Dia memikirkan cara agar bisa menyebrangi danau Bora-bora tanpa harus berenang.
"Mengapa kau terlihat khawatir? Kami adalah perenang handal. Aku bisa menggendongmu hingga tepi sana. " Neil menjawab dengan malu-malu. Dia tidak sabar membayangkan Sakira memeluk lehernya saat berenang menyeberangi danau Bora-bora.
Sakira menggeleng. Ucapan Neil bukan ide yang bagus.
'Tidak, aku tidak mungkin menaiki punggung Neil ketika berenang. Meskipun Leopard itu bisa berenang tapi tidak mungkin dengan seseorang berada di atas punggungnya. '
Sakira memutar kepalanya ke arah Kimi. Mereka berdua sama-sama tidak bisa diandalkan untuk dinaiki. Hanya Gard dan Saka yang bisa menjadi pilihan Sakira.
Gard menangkap kesempatan itu. Dia mendekati Sakira dengan wajah malu-malu. "Ma-maukan kau duduk dipunggungku... Meski Saka bisa menggendongmu sambil berenang tetapi banyak hewan buas disana. Dia akan kerepotan jika harus melawan mereka sambil melindungimu,"tawar Gard.
Saka jelas menolak usulan Gard, dia maju untuk menghentikan usaha saingannya. "Omong kosong, aku bisa menggendongmu dengan kedua tanganku, " jawab Saka.
Graaooo.
Terdengar suara auman aligator dari danau. Musuh besar ular secara turun temurun berada di dalam danau Bora-bora.
Kulit Sakira merasa merinding saat suara Aligator itu terdengar. Dia bisa membayangkan betapa besarnya Aligator itu.
"Lihat, aku tidak berbohong, Kan? " ucap Gard. Wajahnya tersipu dan memerah sempurna.
"Baiklah, " jawab Sakira.
"Tetapi--"
"Saka, aku tau kau kuat. Tetapi kita tidak bisa mengambil resiko kau terluka karena melindungiku. Jadi jangan membantah, okey?" perintah Sakira. Dia tau jika Saka cemburu dia dibawa Gard pergi lewat udara. Mungkin juga dia takut Gard akan membawanya kabur. Tapi tidak ada pilihan lain.
Kimi dan Neil juga diam. Kekhawatiran mereka sama dengan Saka.
"Baiklah. "
"Fiuhh. "
Sakira menghembuskan nafas lega. Dia kemudian naik ke punggung Gard yang sudah merubah tubuhnya menjadi Elang merah.
'Andai dia dijadikan burung panggang, Gard cukup untuk makan berapa hari ya? ' batin Sakira. Dia sudah membayangkan paha ayam krispi dari dunia modern.
Andai saja Gard mendengar suara hati Sakira, pasti dia akan ketakutan melihat gadis yang ia incar membayangkan dirinya menjadi burung panggang atau burung krispi.
Kwaaaak
Gard mengepakkan sayap melesat terbang di udara. Hatinya senang karena menggendong Sakira di punggungnya. Terlebih dia juga merasakan tubuh bagian depan Sakira yang lembut menekan punggungnya.
'Ini sungguh keberuntungan. '
Sementara itu, Saka berubah menjadi ulat hitam kebiruan dengan sempurna. Matanya memerah dan kristal emasnya berkilauan tertimpa cahaya. Dengan cepat ia menyelam ke dalam danau. Dia tidak ingin ketinggalan dengan Gard yang sudah terbang. Hal serupa diikuti oleh Neil dan Kimi. Tubuh beast hewan mereka segera melompat ke dalam danau dan berenang. Dengan tubuh beast, mereka bisa membela diri dari serangan aligator yang marah.
.
.
.
Di sisi lain, lebih tepatnya di kuil naga yang sedang dituju Sakira dan rekan-rekannya, seorang pria membuka mata setelah melakukan pertapaan. Surainya yang gelap memanjang hingga punggung membingkai pahatan sempurna wajah pria itu. Di keningnya terdapat simbol naga yang menunjukkan posisinya yang terhormat.
Ikaz melonjak merasakan ada seseorang yang mendekat ke tempat tinggalnya. Dia segera kembali memejamkan mata untuk melihat siapa gerangan tamu yang datang.
"Ternyata dia kembali... Ibu! Saka datang...!" teriak Ikaz dari kuilnya. Dia memberitahu orang tuanya dengan cara bertelepati tentang kedatangan Saka yang telah lama pergi.
Keluarga Naga Draco yang berada di puncak gunung Draco bersorak senang dengan kabar dari Ikaz. Maria menaiki awan dan segera terbang menuju kuil Ikaz. Wajahnya yang cantik nampak bersinar diterpa cahaya matahari. Terlebih senyumnya yang menawan. Bahkan rembulan harus menunduk malu karena tidak bisa secerah wajah Maria.
"Oh Saka ku... Putraku yang manis...akhirnya kau pulang, Nak! " Mata Maria berkaca-kaca membayangkan pertemuannya dengan sang putra bungsu.
Namun---Wajah yang tadinya menggambarkan segala keindahan berubah menjadi bersisik dan bermata merah. Ekspresi penuh kerinduan Maria berubah seratus delapan puluh derajat menjadi wajah bengis yang menakutkan.
"Bokongmu harus dipukul, beraninya kamu meninggalkan keluarga Naga dan tidak menuruti ucapan ibu! "
"Ibu akan mencambukmu dengan petir. "
.
.
.
Sementara itu, Saka yang berada di danau merasakan kulitnya merinding oleh sebab yang tidak ia ketahui. Dia seperti akan mendapatkan masalah yang kurang mengenakkan. Saka mungkin sudah bisa mengira masalah apa yang menunggunya. Tidak lain adalah ibunya yang over protektif padanya.
'Semoga saja ibu tidak tau kalau aku akan ke kuil kakak. '
Sasuke sebenarnya juga salah satu pangeran Naga. Sayangnya dia adalah korban kutukan saingan cinta ibunya yang dulu menperebutkan Furgon. Wanita itu mengutuk jika salah satu keturunannya akan menjadi ular seperti dirinya dan merasakan bagaimana sakitnya cintanya ditolak. Jadi, Saka adalah korban kisah cinta ibu dan ayahnya.
Terang saja Saka yang tidak bersalah merasa jengkel dengan kutukan itu. Pantas saja tidak ada yang mau dengan dirinya. Bahkan beast reptil ular betina yang terkenal seksi juga menolaknya. Padahal mereka sama-sama berdarah dingin. Tidak hanya itu, karena berkali-kali di tolak, nama Saka mencetak sejarah beast paling banyak yang mendapatkan penolakan. Sialan sekali bukan. Oleh karena itu pertemuannya dengan Sakira adalah jawaban dari mimpi panjangnya. Sayangnya terdapat beberapa pria sialan yang juga mengincar gadisnya.
"Aku harus cepat. Naga bodoh Ikaz itu juga sangat genit dan pelit. Aku akan mencekiknya dengan ekorku karena pelit menurunkan hujan."
Dalam perjalanan berenang ke danau. Mereka bertiga merasakan getaran-getaran misterius dari dalam danau. Kimi dan Neil merasa ada yang salah dengan danaunya. Dia merasa sesuatu sedang melingkari mereka.
"Hei kau merasakannya? "tanya Kimi dalam wujud beast.
"Yah, sepertinya ada yang mengincar kita. "
"Hn. "
Mereka benar, ternyata ada ikan besar yang mengitari mereka. Dia adalah ikan yang memiliki gigi yang runcing dan berukuran dua puluh kaki.
Neil, Saka dan Kimi menyelam untuk melihat siapa yang mengincar mereka. Setelah tau jika yang mengincar dirinya adalah ikan bergigi tajam mereka sangat terkejut. Wajah ketiga beast itu tercengang melihat ikan bergigi tajam itu terlihat ingin memangsa mereka.
"Astaga, ini rejeki mendadak! Untung dia bukan beast!! " teriak Kimi.
"Sakira akan kenyang jika makan ikan sebesar ini, " ucap Saka.
"Ayo kita tangkap. "
Ikan malang itu menyadari jika salah memilih korban. Hawa membunuh dan lapar mereka bertiga begitu menakutkan hingga membuatnya melarikan diri.
'Ibu tolong, ' batin ikan itu.
Ikan itu berenang ke dalam dengan cepat. Sayangnya dia masih kalah cepat dari ketiga beast yang mengejar mereka. Ikan itu ditakdirkan untuk menjadi makanan Sakira nantinya. Tidak ada yang menyadari wajah menangis sang ikan yang meratapi nasibnya karena salah memilih mangsa.
Di belakang mereka, Aligator yang juga ingin memangsa ketiga beast itu menghentikan rencananya. Dia terdiam beberapa saat untuk menilai situasi.
'Lain kali saja aku memangsa mereka. Hari ini aku sudah kenyang. "
Aligator tersebut berbalik arah kembali ke sarangnya. Dan para penghuni danau yang melihat, menganggap jika Aligator juga takut pada mereka. Jadi mereka semua lari ketakutan dan bersembunyi di karang. Mereka tidak tau jika Aligator tersebut sudah makan.
Tbc.