"Kamu tidak akan pergi ke mana-mana, Indri! Terlebih lagi sama dia!" desis Mas Andre sambil menatap tajam wajahku dan lantas melempar tatapan nyalang pada Daniel yang berdiri santai seraya mengulas senyum datar di sampingku. Aku yang sudah geram padanya lantas menoleh dan mencebik. Egois sekali dia. Dia sendiri bebas menemui wanita lain, sedangkan gerak-gerik istrinya dibatasi. Aku memprotes dalam hati tentu saja. Karena jika kusuarakan secara lantang, pasti akan lain ceritanya. "What? Apa maksudmu kau akan berpoligami, Bro? Kau perhatian dengan yang di ICU, tapi mengekang istrimu yang sehat walafiat ini? Jangan maunya enak sendiri lah! Istrimu juga butuh hiburan, Bro. Apa lagi, setelah kenyang makan hati." Daniel menyerobot ucapan kakak sepupunya masih dengan gayanya yang terlihat santa