Part 25

1049 Words

Sinar mentari perlahan merayap ke atas tempat tidur. Membangunkan Natt dari tidur terlalu lelapnya. Keduanya matanya terbuka, sebelum kemudian menyipit oleh silau mentari yang sudah tak ramah lagi. Dengan telapak tangan di atas wajah Natt menoleh, menatap jam di dinding yang sudah menunjukkan jam sepuluh. Natt membeliak, belum pernah ia bangun sesiang ini. Namun, saat Natt hendak melompat bangun. Sesuatu yang melingkari perutnya menahannya. Natt menoleh, seketika tersadar dan melihat wajah Darren yang berbaring miring di sampingnya. Dengan telanjang d**a. “Kau sudah bangun?” sapa Darren dengan seulas senyum tipis di bibir. “Kenapa kau tidak membangunkanku?” Natt menelan ludahnya menyadari suaranya yang begitu kering. Bagaimana tidak, keberadaan Darren di tempat tidur yang sama dengannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD