Part 72

1635 Words

Darren menggusurkan kesepuluh jemarinya di helaian rambutnya dengan penuh kefrustrasian. Dalam keadaan tubuh yang sakit, sempat-sempatnya Natt keluar apartemen hanya untuk mendatangi Ronald. Napasnya mendesah tak sabaran, menatap Natt yang masih berbaring dengan mata terpejam di ranjang pasien. Di salah ruang perawatan, yang pastinya dengan jarak sejauh mungkin yang bisa ia usahakan dari ruang perawatan Ronald. Lama ia memandang wajah Natt yang begitu terlelap. Wajah wanita itu masih terlihat begitu cantik meski masih terlihat begitu pucat. Lalu, percakapan terakhirnya dengan Gadis kembali terputar. ‘Aku akan membantumu mendapatkan dokter terbaik untuk menyembuhkanmu. Hanya itu satu-satunya hal yang bisa kuberikan padamu sebagai bentuk penyesalanku untukmu, Gadis. Tak akan bisa lebih da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD