Sila hanya bisa membuka mulut, terbengong melihat wajah semringah sang nenek yang dengan salah mengira Ulin adalah pacar barunya. Sementara itu, sang sahabat justru tertawa menanggapi sang Eyang.
“Ganteng gak Eyang, pacar baru Sila?” Tanya Ulin sembari mengangkat kedua alis dengan senyum mengembang sempurna. Sila langsung melotot. Bisa-bisanya Ulin melayani sang Eyang yang telah salah sangka mengira pria itu kekasih barunya.
“Hoax aja terus Lin… “ Kesal Sila.
“Emang bukan ??” Goda Ulin membuat Sila mencebik kesal. Ingin sekali Sila memukul Ulin, tapi ada sang Eyang yang pasti akan segera memberinya ceramah melebihi durasi kultum shalat taraweh.
“Ini lumayan kok sayang. Emang gak seganteng Hesa...” Jawaban sang Eyang membuat Ulin memberengut, sementara Sila terkekeh. “Tapi Eyang nggak k
