Sila tahu dia tidak bisa memaksa seseorang menceritakan apapun yang menurut mereka bersifat pribadi. Seperti yang terjadi pada Alle. Pria yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu membiarkan pertanyaan yang masih mengganjal di hatinya begitu saja. Bahkan setelah 1 minggu terlewati. Sekalipun ia sudah memiliki asumsi seperti pembicaraannya dengan Kaka, tapi Sila ingin mendengar sendiri dari mulut Alle. Perasaan gundah mengenai kemungkinan Alle mengidap PTSD selalu membuat Sila tidak bisa tenang. Tapi Alle sepertinya belum bisa percaya padanya hingga mau menceritakan apapun kesakitan yang pria itu alami di masa lalu. Sila menatap langit-langit kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi kedua matanya masih belum mau terpejam. Pikirannya berkelana. Kematian Nora, kematian Hesa … apa itu