71

1408 Words

Sepasang mata sendu menatap jendela. Terlihat gedung - gedung pencakar langit dengan lampu - lampu beraneka warna yang indah dipandang mata. Tangannya mengulur ingin menggapai lampu berbentuk bintang, tapi sayangnya tangan tak sampai dan terhalang kaca jendela. Perasaan Keira bercampur aduk antara bahagia, sedih, kecewa, marah. Kenapa semua harus terjadi dalam hidupnya? Apakah salah jika hanya ingin bahagia? Kenapa dan kenapa ada dalam benaknya tanpa disadarinya kalau semua adalah kesalahan dirinya sendiri. “Sebaiknya aku pulang saja yaa ke rumah Mama,” ucapnya gelisah. Sudah dua hari semenjak pertemuannya terakhir dengan Dean dan dia masih saja di apartemen Ettan. Dia merasa resah dan gelisah sendiri merasa tidak enak menumpang hidup di tempat orang lain. Dia pun berpikir apakah ben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD