Di Villa puncak Sedari tadi Rico terus saja mondar mandir di dalam kamar nya. Alasannya cukup tidak masuk akal, pria itu merasa bimbang antara membuka isi surat itu atau justru membuangnya saja ke tong sampah. Tapi sayangnya yang kedua itu tidak mungkin ia lakukan, karna seorang Rico Arven Kelvin sangat tidak bisa melepaskan sesuatu yang sudah ia genggam. Meski pun itu hanya sebuah kertas saja, disisi lain Rico merasa amat sangat gelisah. Hatinya tidak pernah tenang jika belum membuka surat yang di berikan Arvin pada dirinya. Rico segera keluar dari kamar miliknya sambil menuruni anak tangga, jujur saja hati Rico tidak pernah bahagia, makan pun tak enak bahkan tidur pun masih terasa begitu gelisah. Rico tanpa basa basi lagi langsung mengambil surat yang di berikan Arvin kepada dirinya. Di