Inayah melangkah dengan langkah ringan ke arah Queeny, wajahnya terhiasi senyum tipis. "Wa'alaikumsalam." "Umi, apa kabar?" tanya Queeny seraya meraih tangan kanan Inayah untuk bersalaman. "Baik, kok. Oh iya, mulai sekarang jangan panggil umi lagi ya kedengarannya nggak enak, kan kamu udah bulan menantu saya lagi," jelas Inayah sembari memegang tangan Mellisa. "Mellisa, kita buat makanan buat orang-orang sini yuk." "Wah, umi bawa apa? Bawa daging tuh kita BBQ-an di sini, ada api unggun kayanya bagus ya? Gimana?" "Bagus, Umi, seru nih kayanya." Queeny terdiam mendengar percakapan mereka. Inayah dan Mellisa melanjutkan perjalanan ke lokasi syuting untuk mensetting tempat bakar-bakaran nanti. Sementara itu, Queeny merasa ada sesuatu yang tidak biasa, sebuah kebekuan yang sulit dipungkir