Suasana gelap dan sepi di dalam lift memunculkan rasa kepanikan di hati Queeny. Detak jantungnya semakin cepat, terutama saat cahaya lampu lift padam. Dalam keheningan gelap, Queeny berbisik pada dirinya sendiri, "Ya Allah, kenapa ini?" Tidak ada tanggapan, kecuali suara bising peralatan lift yang mati. Queeny mulai merasa terisolasi dan khawatir. "Tolong, tolong! Ada orang? Aku terjebak di lift!" teriak Queeny. Namun, suaranya terdengar hampa di dalam keheningan gelap lift yang mati. Dia merasakan getaran kecil ketika mencoba menekan tombol panggilan darurat. Mata Queeny melihat sekeliling, mencari tanda-tanda kehidupan atau bantuan. Dalam kegelapan, dia merasa semakin terperangkap, kecemasan merayap dalam pikirannya. Dengan nada gusar, Queeny berbisik, "Tolong, seseorang, bantu aku!"