Waktu berlalu, dan akhirnya tiba jam pulang. Yusuf menghampiri Queeny dengan tumpukan berkas di tangannya. Bruk! Berkas itu Yusuf menaruhnya di atas meja Queeny. Queeny memandang tumpukan berkas dengan ekspresi heran. "Pak, apa ini?" tanyanya. "Kamu kan bisa lihat, itu berkas?" jawab Yusuf datar. "I-iya pak, maksudnya ini pekerjaan sama? Saya harus lembur?" tanya Queeny dengan kebingungan. "Oh, itu, kamu bawa ke rumah aja. Periksa dengan teliti. Pastikan semuanya rapi dan tidak ada kesalahan, Queeny. Ini pekerjaan penting dan besok harus kamu bawa," ujar Yusuf dengan serius. Queeny mengangguk, berusaha menyembunyikan rasa kebingungannya di balik senyuman tipis. "Saya akan memeriksanya, Pak Yusuf." Yusuf pergi dengan meninggalkan Queeny. Sambil menghela napas, Queeny tampak sudah ta