Kegiatan kepanitiaannya benar-benar membuat Wendy menjadi sangat sibuk. Apalagi saat mendekati hari H. Waktu istirahatnya jadi berkurang dan ia sering makan terlambat. Wendy paling tidak bisa jika makan cepat-cepat dalam waktu singkat. Ia lebih baik makan begitu pekerjaan mereka selesai. Ya walaupun akan sangat terlambat. Sudah tiga hari Wendy tidak bertemu Pane. Mereka sama-sama sibuk untuk alasan berbeda. Wendy karena acara fakultas sedangkan Pane karena penelitiannya. Jujur saja, sebenarnya Wendy sedikit rindu pada laki-laki itu. “Itu aja Kak pesanannya?” “Iya. Berapa Kak?” “235 ribu..” Wendy hendak mengulurkan kartunya tapi seseorang lebih dulu mengulurkan kartunya. Wendy sontak menoleh. Anak perempuan itu tampak terkejut melihat siapa yang kini berdiri di sebelahnya. “Pake i