Selama tiga tahun Wendy habiskan waktunya untuk mencintai Yuan, teman dari kakak sepupunya yang tak sengaja Wendy tabrak dengan motor. Selama tiga tahun Wendy curahkan perhatian dan perdulinya pada Yuan. Selama tiga tahun Wendy bertingkah seperti orang bodoh menunggu balasan chat dari Yuan setiap harinya. Menunggu Yuan menelfonnya. Menunggu Yuan mengajaknya menonton. Bahkan berharap Yuan akan datang membawa bunga dan menyatakan perasaan padanya di hari kelulusan. Tapi harapan tinggal harapan. Karena selama tiga tahun itu pula perasaan Wendy tak berbalas.
Di tengah dilema patah hati yang makin menjadi, Wendy dipertemukan dengan si rese Pane atau yang lebih sering dikenal dengan panggilan Faren. Laki-laki itu seniornya di kampus. Wendy tidak begitu mengenalnya karena Wendy memang tidak melirik orang lain selain Yuan. Pane terang-terangan menyatakan perasaannya pada Wendy, bahwa ia menyukai perempuan itu. Tak hanya menemui Wendy setiap hari, Pane juga selalu siap sedia jikalau Wendy butuh bantuannya. Di mana lagi akan ia temukan laki-laki seperti Pane yang pada kenyataannya juga idaman banyak perempuan? Ganteng jangan ditanya lagi. Tajir juga sudah pasti. Kepintarannya tidak usah diragukan. Dan yang pasti Pane menyukainya. Akhirnya Wendy putuskan membuka hatinya untuk Pane. Menerima laki-laki itu. Hingga suatu hari hubungan rapuh itu diuji dan Wendy menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada laki-laki yang kemungkinan besar akan menghancurkan hatinya berkeping-keping itu.
Jika saat menyukai Yuan yang harus Wendy hadapi hanyalah perasaan Yuan yang tak tertuju padanya. Wendy hanya harus bersaing melawan Janitra Luna, perempuan yang Yuan sukai. Tapi apa yang akan Wendy lakukan ketika cinta rapuhnya justru harus berhadapan dengan banyak orang yang tak menginginkan ia dan Pane bersatu?