Lula merasa lega setelah Agus memilih untuk meninggalkan restoran terlebih dahulu, karena pada ahirnya dia bisa tertawa bebas dan juga saling melempar ejekan sesama sahabat tanpa perasaan terbebani, sepertinya berkumpul dengan sahabat-sahabatnya memang paling cocok untuk menghilangkan stress yang beberapa hari ini menerpanya. Memang kalua sudah berumah tangga beban pikiran serratus persen lebih banyak dari pada sebelum menikah dan kali ini ia percaya dengan ucapan pamannya dulu. “jika pernikahan tidak semudah dan seindah yang kau bayangnkan.” Hem! Lalu mau bagaimana lagi? Menyesalpun tidak diperbolehkan karena pernikahan adalah Sebagian dari ibadah dan sayangnya Lula memilih lebih cepat dari pridiksi rencannya. “Lula udah sore, lo mau gue anter?” Lula melirik jam tangannya lalu mengg