Sesampainya direstoran yang mereka tuju, Lula melihat sekeliling ruangan Nampak sepi dan seperti tidak ada penghuni satu pun. “apa mereka belum sampai?” tanya Lula kepada Geval yang terus menggenggam erat tangannya. Geval mengeherdikkan bahunya sambil menarik sedikit tangan Lula agar ikut bersamanya kearah meja Panjang yang ada dihadapannya, lalu menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Lula untuk segera duduk. “duduklah dulu, aku tahu kakimu sedikit kebas jika mengenakan hils tinggi seperti itu terlalu lama.” Lula terkekeh sambil memijit tengkuk kakinya setelah melepas helsnya. “kau benar Geval! Astaga, sepatu ini selalu membuatku tidak nyaman.” Geval hanya menggeleng mendengar keluhan yang sama tentang hels, lalu Geval segera duduk tepat disamping istrinya. Tidak lama dari i