37

1432 Words

Agusto menatap Nieve ragu. Keadaan wanita itu masih terlihat lemah. Apakah dia bisa berjalan keluar kamar karena dalam kamarnya tidak ada telepon? "Apakah Anda bisa berjalan keluar? Di sini tidak ada telepon." "Ponselku. Apa Enzo ... tidak memberikannya padamu? Atau ... Pakai ponselmu saja." ucap Nieve. Agusto pun merogoh kantong celananya. Selama ini dia belum pernah menghubungi Enzo melalui ponsel. Dengan rasa ragu, Agusto mulai memencet tombol memanggil pada nomer telepon Enzo. Selang beberapa saat, sambungannya pun terhubung. "Se-selamat pagi, Giovane Maestro. Signorina ingin berbicara dengan Anda," ucap Agusto lalu memberikan teleponnya pada Nieve. "Halo," sapa Nieve dengan suara pelan. Dia memeluk lututnya dengan satu lengan saat mendengar suara Enzo menjawab sapaannya. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD