Grace tampak kurang nyaman dengan restoran Cina pilihan Jason. Meski ia sudah dua kali mengelap sisi meja tempatnya duduk dengan tisu dari tas mahalnya, setidaknya Grace belum merengek minta pulang. Restoran masakan Cina tempatnya mampir memang terletak di pinggir jalan Pecinan di Brooklyn. Jason tampak sangat familiar dengan restoran tersebut. Buktinya ia menyapa beberapa orang Tionghoa bahkan dengan bahasa mandarin yang lancar. Beberapa saat setelah temu wicara singkat dengan beberapa orang Asia yang asing bagi Grace, Jason kembali duduk di kursinya. “Maaf, aku harus menyapa beberapa orang dulu,” ujar Jason memberikan penjelasan tanpa diminta. “Apa kamu mengenal pemilik restoran ini?” tanya Grace kemudian. Jason mengangguk cepat. “Aku memanggilnya Paman Cheng, itu orangnya!” Jason