Bukan Lawan Naswa

2226 Words

Sorotan mata Naswa tersirat rasa ketidaksukaan. Adam paham dan segera beranjak dari kursi bar. “Wa alaikumussalam. Kai? Kau datang kemari?” Adam bertanya balik. Kai langsung melihat ke sumber suara. Kedua sudut bibir Kai mengembang kala melihat Adam yang tampan dengan balutan Jubba biru dongker yang gagah. ‘Kau tampan sekali, Adam.’ “Iya. Aku membawa makanan kesukaan Azalia dan boneka barbie kecil yang aku janjikan untuknya,” jawab Kai. Ingat kalau ada Naswa di sini, ia pun tersenyum manis sambil melihat wanita itu lagi. “Aku pikir kau seorang diri di sini, Naswa. Senang sekali bisa bertemu dengan kamu di … kantor Adam,” ujar Kai dengan nada bicara pelan. Naswa membalas senyuman Kai dengan senyuman yang sama ramah. Tentu saja, mereka pasti sedang berpura-pura ramah satu sama lain. Di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD