Harapan Tak Pernah Sama

3130 Words

“Kak!! Kakak!!” “Cepat turun!!”             Naswa membuka sempurna pejaman matanya, tubuhnya kembali tegak, dan ia menoleh ke arah pintu kamarnya. “Ada apasih? Kok teriak-teriak gitu!” gumam Naswa sebal, dan memaksanya untuk beranjak dari posisi nyamannya saat ini.             Dia melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, dan keluar dari kamarnya. Dia menuruni undakan tangga. “Kak!! Kakak lihat ini!!” teriak Miswa histeris dan menunjuk ke arah pintu dapur mereka.             Naswa masih mengerutkan keningnya, memperhatikan dapur mereka tampak aman-aman saja. Tapi, keluarganya sudah tidak ada di dalam rumah. Sepertinya mereka semua keluar rumah, pikirnya.             Dia melangkah lebar dan segera menyusul yang lain ke luar rumah. “Naswa! Mana Naswa? Suruh dia keluar! Lihat ini?!” te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD