Perlahan

2959 Words

Ia menyeringai. Cara Naswa memanggil namanya tanpa embel-embel terdengar aneh sekali. “Kenapa? Apa ada yang lucu??” Naswa kembali melontarkan pertanyaan dengan ekspresi mulai kesal. Adam menghela napas. Dia tidak berpaling dari cara Naswa menatap dirinya. “Benar. Tidak ada yang tidak mungkin bagiku. Termasuk mengetahui semua tentangmu. Dan … menikahimu tanpa persetujuanmu,” ujarnya serius. Mata Naswa terbelalak. “Apa?? Bisa kau ulang sekali lagi??” tanyanya sembari sedikit memutar wajah ke arah kiri, seakan ia menyodorkan telinga kiri untuk memperjelas kalimat Adam barusan. Respon Naswa membuat Adam mengulum senyum. “Tidak. Kau pasti sudah mendengarnya tadi,” ujar Adam dengan santai sembari melihat jam di pergelangan tangannya. Naswa menatap Adam dengan ekspresi datar. Ia bertolak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD