Hening dan Rasa

2215 Words

---**--- Dharma Apartment, Jakarta, Indonesia., Pagi dini hari., Kamar.,             Dia terus menggoyang tubuhnya diatas tubuh pria yang sudah dia damba sejak seminggu lalu. “Eungghh … Eungghh … Eungghh …”             Pria itu terus mengerang, dan meremas dua gundukan menari-nari di hadapannya.  Rahangnya mengeras ketika matanya terus memantau goyangan lincah wanita diatasnya.             Keringat sudah membasahi tubuh mereka. Sprei dan bantal berserakan tak tentu arah. Erangan mereka sejak 2 jam lalu tiada henti. Yah, sejak mereka kembali dari klab malam dan menghabiskan malam indah dengan pergulatan panas diatas ranjang. “Pai, aku mau keluar! Ougghh …” Mereka saling memberi kenikmatan, melampiaskan rasa lelah dalam pergulatan panas yang pernah mereka lakukan sebelumnya. ..**..

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD