Terpancing Keadaan

2817 Words

            Naswa menggeliat, dia terus meremas rambut Rangga. Membiarkan Rangga menindih tubuhnya, dan meremas bagian yang dia suka. “Naswa … ahhh …”             Rangga benar-benar mengerang nikmat. Kini ciuman Naswa sangat lihai. Gerakan tangan Naswa pada rambutnya begitu menuntut.             Dia tidak bisa apa-apa. Miliknya benar-benar sudah memberontak di dalam sana. Ingin rasanya dia mengeluarkannya, sebab sudah sangat sesak. “Sayang??”             Rangga tak kuasa. Dia menahan tubuhnya, menekan kepalan tangan diatas ranjang. Bibirnya juga tak henti membalas lumatan rakus Naswa.             Naswa benar-benar hilang kendali. Lalu dia harus apa?             Pagi ini sangat sejuk sekali. Rumah ini hanya dihuni oleh mereka berdua saja. Yah, Rangga bisa saja melakukan itu pada wani

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD