Bagian 14

2407 Words

Puas menumpahkan air matanya, Rara bangkit dan berjalan keluar kamarnya. Ceklek, Matanya langsung mengelilingi luar kamar, nampak seperti tidak adanya kehidupan. Sepertinya sudah tidak ada siapapun di rumahnya. Rara berjalan ke kamar mandi guna membasuh wajahnya agar tidak terlihat habis menangis. Ada yang membutuhkannya di rumah sakit. Siapa lagi jika bukan pusat hidupnya. Cukup dirinya saja yang menderita, anaknya tidak boleh. Nalen segalanya bagi Rara. Entah jika tidak ada Nalen, apa Rara bisa bertahan sampai di tahap ini. Selesai membasuh wajahnya, Rara mencari keberadaan ponselnya. Ternyata tengah diisi daya. Pasti antara Dika atau Chika yang mengisi daya ponselnya. Bahkan sampai mengisi daya saja, dia lupa. Saking banyaknya yang dia fikirkan hari ini. "Halo, lu berdua di mana?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD