Hambatan

1624 Words
Dokter Arsen, turun dari lantai dua, di mana jenazah dokter Stephen Larkin ditemukan dalam keadaan bunuh diri. Dok. Arsen berjalan menuruni tangga dengan raut wajah masam. Ia tidak berhasil membawa jasad dokter Stephen untuk dilakukan otopsi. Monza dan Miller menghampiri dok. Arsen dan bertanya kepadanya, “Bagaimana, apakah anda berhasil meyakinkan kepada pihak keluarga almarhum untuk dilakukan otopsi?” Tanya Miller. “Sayang sekali, mereka semua tidak mau dilakukan otopsi kepada tubuh dokter Stephen Larkin. Mereka beralasan, kalau dok. Larsen sudah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang menurutnya terbaik, maka ,mereka hanya bisa menghargai keputusannya dengan tidak melakukan hal yang melukai keputusannya.” “What!” Seru Monza. “Aku tidak percaya, sebagai keluarga harmonis dan saling menyayangi, seperti yang kerap mereka perlihatkan di media, mengapa mereka begitu saja percaya dok. Larkin meninggal dengan cara bunuh diri dan bukannya berharap, dok. Arsen meninggal, karena cara yang lain.” Miller berpaling ke arah Monza, “Apakah maksudmu dibunuh?” “Ya, aku merasa kasus bunuh diri dok. Larkin ini banyak terdapat kejanggalannya.” Miller dan Monza, juga dok. Arsen sudah berjalan hingga ke teras rumah, ketika keduanya mendengar sebuah suara memanggil mereka. Monza dan Miller berbalik dan mereka melihat Doris berjalan dengan tergopoh ke arah mereka. “Tuan Monza dan Miller!. Ini, ada bekas minuman yang kami minum dan menyebabkan kami semua tertidur. Dokter Larkin, pernah meminta kepada saya untuk memasukan sisa minuman tersebut ke dalam sebuah wadah kecil. Namun, dokter Larkin belum sempat memeriksanya dan beliau keburu meninggal dunia. Monzalah yang menerima tabung tersebut dan ia memasukannya ke dalam klip plastik yang selalu tersedia di dalam kantongnya. Memang, kantong Monza dan Miller, seperti kantong ajaib saja, karena di dalam kantong jaket, celana dan keduanya tersedia banyak barang, yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Monza menyerahkan tabung tersebut kepada dok. Arsen untuk memeriksanya dan mereka yang akan mengambil hasilnya. Miller dan Monza masuk ke dalam mobil patroli yang mereka bawa, sementara dok. Arsen naik mobilnya sendiri. Monza mengemudikan mobil ke luar dari areal rumah dokter Stephen Larkin yang luas dan mereka harus melalui perkebunan jagung yang juga merupakan makanan dan peternakan sapi yang dikelola oleh Jack. “Miller menatap sepanjang jalan yang mereka lalui, ia sengaja membuka kaca jendela mobil di sisinya dan membiarkan udara sejuk menerpa wajahnya. “Tanah ini begitu luas dan tenang, juga jauh dari para tetangga. Misteri keluarga dokter Larkin juga banyak, sebanyak hewan ternak milik Jack.” Monza tertawa mendengarnya. “Keluarga temanmu ini benar mengagumkan, bukan?. Serumah, tetapi tidak mengetahui apa-apa dan bersikap cuek, bahkan terhadap orang yang katanya di sayang sekalipun. Sungguh keluarga yang menjadi teladan.” Miller pun tertawa mendengar ironi yang disampaikan oleh Monza. “Kau benar sekali, mereka memang keluarga yang aneh dan menurutku banyak kejanggalan yang terjadi. Mereka seharusnya merasa curiga, kenapa pelayan di rumah mereka tertidur dalam waktu yang bersamaan. Bukankah itu berarti ada seseorang yang sudah menyusup ke dalam rumah mereka?” “Itulah yang membuatku merasa aneh dengan keluarga tersebut. Aku juga sangat penasaran dengan ruang kerja dokter Larkin. Seandainya saja kita bisa mendapatkan akses untuk memeriksa ruang kerjanya.” Miller menghela napasnya, “Keluarga itu tertutup dan sepertinya mereka tidak mau keluarga mereka diselidiki. termasuk rumah mereka, sukar bagi kita untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.” Monza mengetukkan jarinya pada setir. “Kita tidak bisa meminta surat penggeledehan, karena tidak ada yang melaporkan terjadinya tindak kejahatan dari pihak keluarga, kita tidak bisa melakukan penggeledehan begitu saja.” “Keluarga itu tidak akan mengijinkan kepada kita supaya bisa melakukan penyelidikan. Sangat tidak bisa diajak bekerjasama. Aku jadi berpikir, kalau ada yang mereka sembunyikan dan sengaja tutupi. Keluarga yang misterius dan mencurigakan.” Monza bersiul, “Yup, keluarga yang penuh dengan kepalsuan dan kamuflase. Semoga saja kita bisa melakukan penyelidikan di rumah tersebut dan ada hal yang tidak dapat mereke elak, sehingga kita bisa melakukan investigasi di rumah tersebut.” “Kurasa berat bagi kita untuk mendapatkan surat perintah penggeledehan, karena kita tidak memiliki alasan yang tepat disertai bukti, yang memungkinkan bagi kita untuk melakukan penggeledehan di sana.” Monza menggerutu kesal. Ia tidak bisa berbuat apapun, selain menunggu. Instingnya sebagai detektif pembunuhan yang sudah menangani banyak kasus, berkeyakinan kalau dokter Stephen Larkin tidaklah bunuh diri, melainkan dibunuh. Mobil yang dikemudikan oleh Monza akhirnya memasuki jalan utama, setelah melewati areal perkebunan yang luas. Monza melajukan mobil menuju markas kepolisian Kota Tua. Mereka akan coba membuat beberapa analisa dan juga bersantai sejenak. Mobil berhenti tepat di markas kepolisian Kota Tua dan keduanya disambut dengan turunnya salju. Monza dan Miller pun cepat-cepat masuk ke dalam markas kepolisian tempat keduanya bekerja. Monza dan Miller mengibaskan salju yang menempelkan di jaket mereka. Beruntung, mereka tidak harus berada di luar pada saat salju sedang turun. Monza dan Miller menuju ke ruangan dok. Arsen, mereka akan melihat hasil laboratorium dari tabung yang tadi mereka berikan. Keduanya memperhatikan bagaimana dokter Arsen dengan mahirnya melakukan penelitian pada air minum yang diberikan oleh Doris. Keduanya memperhatikan bagaimana dokter Arsen menggunakan bahan kimia dalam penelitiannya dan kemudian terlihat ia mengocok campuran bahan kimia tersebut dan melakukan pengamatan. Beberapa saat kemudian terlihat dokter Arsen membuat beberapa coretan dan setelah selesai ia memberikannya kepada Miller yang berdiri paling dekat dengannya. “Dok. kasihani mataku, bisakah lain kali kau perbaiki tulisanmu Aku sakit memahaminya.” Sindir Miller dengan setengah bercanda. Dokter Arsen tersenyum simpul mendengar ucapan Miller, ia harus mengakui tulisannya memang sulit untuk dimengerti. “Mungkin sebaiknya kamu perlu memakai kacamata. biar lebih jelas membaca tulisanku.” Monza dan Miller tertawa bersamaan. Monza menegakkan badannya, “Kurasa, biar memakai kacamata sekalipun, kami memang tetap harus memahami tulisanmu, yang seperti cakar ayam.” Monza langsung ke luar dari ruangan dokter Arsen, sebelum ia menjadi marah dan melemparnya dengan yang ada di dekatnya. Dokter Arsen menoleh ke arah Miller, pergilah kamu dari sini. Kalau kalian masih protes dengan tulisanku, kalian boleh beralih dokter lain yang bisa kalian mintai tolong.” Miller mendekati dokter Arsen dan menepuk pundaknya pelan. “Kami hanya bercanda dok!. Jangan dimasukkan ke hati.” Dokter Arsen tertawa terbahak dan berkata, “Aku berhasil membuatmu merasa bersalah bukan?” Miller mendelik kesal ke arah dokter Arsen. Ia yang tadinya sudah hendak meminta maaf, batal melakukannya. Miller ke luar dari ruangan dokter Arsen dengan diiringi derai tawa dari dokter yang kerap membantu mereka. Miller menuju ke ruangan kerjanya bersama dengan Monza. begitu pintu terbuka dapat dilihatnya Monza sedang duduk dengan kepala bersandar pada kursi yang didudukinya, dengan sebotol minuman penghangat badan ada di tangannya. Miller berjalan menuju kulkas mini yang ada di ruangan mereka dan mengambil sebotol minuman keras, lalu duduk di depan Beberapa saat kemudian, Miller membuka hasil tes yang diberikan oleh dokter Asen. “Di sini menurut keterangan dok. Arsen. pada sisa minuman yang diberikan oleh pelayan tersebut ditemukannya zat sedatif, yang bisa menyebabkan kantuk pada orang yang meminumnya dan pada dosis tertentu bisa menyebabkan kematian pada orang yang meminumnya. Monza menegakkan badannya dan mencatat apa yang dikatakan oleh Miller. “Menurutku, kalau ada seseorang yang masuk ke rumah tersebut dan mencampurkan obat tidur ke dalam minuman para pelayan di rumah tersebut, maka 50 persen bisa dipastikan, kalau ada seseorang yang berniat jahat pada keluarga tersebut.” “Kurasa kita perlu melakukan kunjungan kembali ke sana dan meminta ijin bagi kita, agar bisa melakukan investigasi.” Kata Miller, sambil memasukan hasil tes yang diberikan oleh dokter Arsen ke dalam klip plastik dengan ukuran yang lumayan besar. Monza meletakkan pulpen yang ada di tangannya ke atas meja dan kembali meminum minuman untuk menghangatkan badannya. Ia lalu beranjak menuju kaca jendela ruang kerja mereka dan melihat ke luar, “Aku mau tidur dulu, sebentar, kurasa kita tidak bisa pulang ke rumah. Badai salju sudah mulai melanda, jalanan sudah pasti licin dan tidak aman untuk kita berkendara dalam situasi seperti ini.” Monza kemudian merebahkan badannya di atas sofa yang ada di ruangan tersebut. Ia juga menggunakan selimut bersih yang memang tersedia di kantor Monza dan Miller, yang terkadang menjadi tempat tinggal sementara keduanya, ketika mereka harus menangani kasus yang membuat keduanya sering lembur. Miller pun membereskan pekerjaannya dan menyimpannya di tempat yang aman dan terkunci. Ia beranjak ke sudut ruangan dan mengeluarkan velbed yang ada di ruangan tersebut. Miller pun kemudian tidur juga menyusul Monza yang sudah tertidur nyenyak. Pagi harinya Monza dan Miller sudah rapi dan keduanya menikmati sarapan mereka di kantin. Monza dan Miller bersama-sama dengan rekan mereka di kepolisian Kota Tua, membahas badai salju yang turun tadi malam dan ternyata menyebabkan banyak terjadinya kecelakaan. Petugas polisi di bagian Lantas mengalami hari yang sibuk, harus membantu mengevakuasi korban kecelakaan tersebut dan kapten mereka memerintahkan kepada semua polisi yang ada untuk bergantian patroli di jalanan. Monza dan Miller beranjak dari duduk mereka, di kantin. keduanya akan menemui Phillippe di ruangannya untuk meminta ijin melakukan peyelidikan di rumah dokter Josephine dan semoga saja ada seseorang dari keluarga itu yang mau menerima mereka untuk melakukan investigasi di rumah tersebut. Monza dan Miller masuk ke dalam ruangan Phillippe, setelah sebelumnya mereka mengetuk pintu. Monza dan Miller duduk di hadapan Phillippe, yang masih sibuk dengan berkas di tangannya. Monza berdehem untuk mengingatkan kehadiran keduanya. Phillippe pun meletakkan berkas di tangannya dan menatap tajam kepada keduanya. 'Katakan apa tujuan kalian ke sini dan kuharap apa yang akan kalian sampaikan itu hal yang penting." Miller pun dengan sigap menceritakan maksud dan tujuan kedatangan keduanya. mereka meminta surat untuk melakukan investigasi di rumah tersebut. Monza dan Miller, juga menceritakan hambatan yang mereka alami dalam melakukan penyelidikan di sana. Bagaimana keluarga dokter Larkin menolak dilakukannya otopsi pada jasad dokter Larkin. Miller menerangkan, kalau mereka menemukan bukti bahwa beberapa hari, sebelum dokter Larkin dinyatakan bunuh diri, pelayan di rumah tersebut mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Monza dan Miller berharap Phillippe mau memberikan persetujuan kepada mereka berdua untuk. melakukan investigasi di rumah tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD