Bukti

1342 Words
Jack menatap tajam pria yang baru saja masuk dan dengan beraninya mengejeknya. Jack berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke arah pria yang sudah menghinanya. Begitu berada dekat dengan pria tersebut, Jack langsung saja menarik kerah kemejanya, “Jaga mulutmu, kalau kamu tidak mau celaka. Pria itu dengan cepat menepis tangan Jack menarik kerah kemejanya, “Aku tidak takut kepadamu!” Bugh!, pria itu melayangkan tinjunya ke arah Jack, sehingga wajahnya terlempar ke samping. Jack pun tidak mau tinggal diam begitu saja. Ia membalas pukulan pria itu dengan kekuatan penuh yang membuat pria dengan badan yang lebih kecil darinya itu terlempar ke samping. Pria itu dengan cepat bangun dan membalas tamparan Jack. Perkelahian keduanya menyebabkan suasana bar menjadi kacau. Kursi-kursi dan meja bar menjadi berantakan. Gilbert menelepon kepolisian Kota Tua dan melaporkan perkelahian yang terjadi bar. Ia meminta agar segera dikirimkan polisi ke tempatnya. Monza dan Miller yang kebetulan sedang berada di perjalanan untuk kembali ke markas kepolisian Kota Tua, setelah mereka seharian berada di jalanan, karena banyaknya kecelakaan yang diakibatkan salju. Miller mengangkat panggilan, yang memerintahkan kepada keduanya untuk segera menuju bar, karena di sana tengah terjadi perkelahian. Monza yang mendengarnya, mendesah kecewa. “Gagal istirahat, kenapa juga hari ini banyak sekali terjadi kecelakaan. Sudah tahu sedang turun badai salju, tetap saja tidak berhati-hati.” Miller yang sudah menutup panggilan pun menoleh ke arah Monza, “Begitulah, karena terburu-buru hendak sampai rumah, di saat jalanan sedang licin, membuat mereka sendiri celaka, bahkan orang lain. Mobil yang dikemudikan oleh Monza berhenti di parkiran bar. Keduanya berjalan dengan cepat masuk ke dalam bar dan pemandangan pertaman yang mereka lihat, adalah Jack dan seorang pria yang postur badannya sedikit lebih kecil dibandingkan Jack yang sedang bergulat di lantai bar. Monza mengeluarkan pistolnya dan memberikan peringatan untuk berhenti kepada berkelahi kepada keduanya, Keduanya berhenti berkelahi dan berbalik menatap ke arah Monza dan Miller, yang menatap mereka dengan marah. “Apakah kalian tidak malu, sudah dewasa masih saja suka berkelahi. Kalian itu bukanlah anak kecil lagi yang tidak bisa mengendalikan emosi.” Bentak Monza galak. Kelelahan, setelah seharian berada di jalanan untuk membantu membersihkan salju dan juga membantu mengevakuasi korban kecelakaan akibat salju. Ia yang seharusnya sudah bersantai dan menikmati makanan dan minuman panas, justru harus menghadapi dua orang pria pemberang yang sering sekali berkelahi, membuat emosi Monza menjadi naik. Jack menatap tajam Monza, “Dengar ya!, Tuan detektif. Saya tidak meminta anda untuk datang ke sini. Silahkan aja Anda pergi.” Miller berjalan menghampiri Jack, “Maaf, kawan. Aku harus membawamu ke kantor polisi. Kamu dan rekan berkelahi harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian.” Monza memasangkan borgol ke tangan Jack yang menatapnya dengan tajam, karena harus mengenakan gelang besi di tangannya. Sementara Monza memasangkan gelang besi ke tangan pria yang berkelahi di tangan pria satunya, Tak lama berselang rekan Monza dan Miller datang untuk membawa Jack dan pria satunya menuju ke kantor polisi Kota Tua untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Kantor Polisi Kota Tua Jack, pada akhirnya di tempatkan di dalam sel tahanan kepolisian Kota Tua, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun, Jack tidak lama berada di sana, pengacaranya dengan cepat datang dan membebaskan dirinya. Sebelum meninggalkan kantor kepolisian Jack mendatangi Monza dan Miller di ruangan mereka. Jack tersenyum mengejek ke arah Monza dan Miller, “Lihat, betapa cepatnya aku bebas , bukan. Kalian hanya membuang energi saja dengan menangkapku, karena aku akan dengan mudah bebas, selama uang bisa bermain.” Monza mengepalkan kedua tangannya, ia tidak suka dengan kesombongan Jack. “Akan ada waktunya, uang, kekuasaan dan nama besar keluargamu tidak bisa menolongmu untuk bebas dari dalam sel tahanan. Ketika saat itu tiba, aku akan merasa sangat senang.” Miller mengusir Jack ke luar dari ruangannya, sebelum kemarahan Monza meledak dan menjadi masalah untuk Monza dan juga Jack sendiri. Jack pun ke luar dari ruangan tersebut, sambil tertawa lebar, karena berhasil memancing kemarahan Monza dan Miller. …………….. Satu minggu telah berlalu peristiwa bunuh diri dokter Stephen. Monza dan Miller tidak berhasil mendapatkan ijin untuk melakukan investigasi di kediaman keluarga dokter Larkin. Koneksi kuat dari keluarga tersebut membuat keduanya mengalami kesulitan mendapatkan akses untuk masuk. Monza dan Miller sedang duduk di ruang kerja mereka, ketika ada seorang petugas yang mengantarkan paket tanpa identitas dan alamat pengirimnya. Monza dan Miller, memandang paket tersebut dengan sedikit curiga, karena sebagai detektif pembunuhan, banyak yang tidak suka dengan keduanya. Monza dan Miller, memandang paket tersebut dengan sedikit curiga, karena sebagai detektif pembunuhan, banyak yang tidak suka dengan keduanya. Petugas polisi yang tadi mengantarkan paket tersebut pun tidak beranjak pergi. Ia terus mengamati, ketika detektif Miller dengan mengenakan sarung tangan dan cutter membuka bungkusan paket itu. Begitu terbuka dari dalam kotak paket itu ternyata berisikan beberapa buah potret dokter Larkin dan juga ada sebuah surat di sana. Miller pun mengambil beberapa foto dokter Larkin. Monza bersiul, begitu ia melihat foto-foto tersebut. Di dalam foto itu terlihat jelas bagaimana keadaan dokter Larkin, sebelum ia meninggal dan terlihat melalui foto tersebut ada seseorang yang ke luar dari kediaman keluarga Larkin dengan penutup wajah. Di dalam paket tersebut, ada sebuah flash disc, Monza mengambilnya dan membawanya menuju ke mejanya. Ia memang flash disc tersebut dan memutar isi flash disc itu. Miller pun berjalan mendekat ke meja Monza untuk melihat apa isi dari disc tersebut. Ternyata disc itu berisikan pesan dokter Larkin kepada seseorang yang menyatakan kalau ruang kerjanya dibobol oleh orang dan beberapa surat pribadi miliknya hilang. Rekaman suara itu juga menceritakan, ia curiga ada orang yang berniat jahat kepada keluarganya, karena ia mendapati pekerja di rumahnya mendadak tertidur pada saat yang bersamaan. Ia melakukan penelitian pada sampel urine pegawai di laboratorium pribadi miliknya dan ia menemukan kalau ada kandungan zat sedatif pada urine mereka. Dokter Larkin juga mengatakan, kalau ia telah memeriksa rekaman CCTV yang memperlihatkan seseorang telah menyusup masuk ke rumahnya. Suara dokter Larkin menghilang dan berganti dengan suara berat seorang pria yang mengatakan, kalau dokter Larkin sebelum meninggal sempat menelepon dirinya dan mengatakan, kalau ia baru saja meminum minuman yang diantarkan ke ruang kerjanya, oleh salah seorang pelayan di rumahnya. Dokter Larkin merasa heran dan curiga, karena yang mengantarkan minumannya bukanlah pelayan perempuan seperti biasanya. Namun, karena ia sedang sibuk dengan penelitiannya, ia tidak mempermasalahkannya. Dokter Larkin mengatakan kepadaku, kalau ia sampai kenapa-kenapa ia minta kepadaku untuk menyerahkan rekaman suara ini dan juga foto-foto yang telah dikirimkannya kepadaku, beserta dengan rekaman CCTV yang ada di rumahnya. Klik. Rekaman suara itupun berakhir, Monza dan Miller seolah mendapatkan angin segar untuk melakukan investigasi ke rumah dokter Larkin. Monza memutar rekaman video keamanan yang ada di dalam paket tersebut, ia lalu memutarnya. Pada awalnya terlihat biasa saja, sampai mereka melihat ada seorang pria yang mengenakan penutup wajah terlihat memasuki rumah tersebut. Keduanya dapat melihat tanggal rekaman CCTV, ketika pekerja di rumah dokter Larkin tertidur secara bersamaan, menurut pengakuan beberapa waktu yang lalu. Monza memukul pelan meja yang ada di depannya, “Hebat!” Serunya dengan senang, “Sekarang kita bisa memiliki bukti, bahwa dokter Stephen sendiri yang meminta agar dilakukan penyelidikan kematiannya.” “Benar sekali, sepertinya dokter Larkin memiliki firasat, kalau nyawanya terancam, sehingga berpesan kepada orang kepercayaannya. Tetapi mengapa tidak kepada kedua anak dan istrinya ia berpesan?. "Aku juga tidak mengerti, tetapi kita berdua mengetahui bukan?, pada saat kunjungan kita ke rumah dokter Larkin. Bagaimana istri dan kedua anaknya terlihat tidak peduli dengan kematiannya. Kurasa, dokter Larkin tidak percaya dengan keluarganya sendiri.' Sahut Monza. "Apakah menurutmu anggota keluarga dokter Larkin sendirilah pelakunya?" Tanya Miller. Monza membuat coretan di atas kertas, "Entahlah, kita belum memperoleh bukti yang kuat, apakah ini pembunuhan ataukah bunuh diri. Namun, berdasarkan rekaman suara tadi memang ada indikasi kalau dokter Larkin itu meninggal, karena Terbunuh." "Ya, dan ditangan kita sudah ada surat permohonan yang dibuat oleh dokter Larkin untuk dilakukan penyelidikan apabila terjadi sesuatu yang buruk padanya. Surat perintah penggeledehan kita ke rumah dokter Larkin masih ada dan kita tidak perlu meminta surat yang baru." Miller terlihat membuka layar handphonenya, "Hari ini akan dilangsungkan proses pemakaman dokter Larkin dikediamannya. Ayo, kota datang ke sana dan meminta agar proses pemakaman dokter Larkin ditunda, sebelum jasad dokter Larkin dikuburkan."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD