"Sadarlah, Arya. Sadar. Zafira tidak pernah kembali. Tidak pernah. Itu hanya imajinasi kamu, Arya. Sadarlah!" Imbuh Dewi dengan suara dan tangan bergetar. "Ada apa ini?" Tanya Erwin saat sampai di tangga teratas rumah itu, saat melihat Arya dan Dewi tengah berdiri di depan kamar Arya. Arya terlihat menahan rasa sakit, entah rasa sakit akibat tamparan ibunya atau rasa sakit yang tercipta dari hati dan pikirannya. "Dia terus berteriak mengatakan Zafira ada di rumahnya, padahal itu sama sekali tidak benar. Zafira tidak ada di rumah. Zafira tidak pernah kembali setelah dia pergi, Zafira,,," "Ada Mama. Ada. Zafira sudah pulang dari kemarin. Zafira sudah pulang. Kami beberapa hari ini selalu bersama. Dia sudah pulang." Lirih Arya tapi cukup untuk Erwin juga Dewi dengar. "Arya. Tenangkan di