Atami menatap heran ke arah suaminya.
"Kenapa saya harus blokir Rian?"
Kahfi benar-benar cemburu, hanya karena Atami tidak menambahkan embel-embel asisten pada nama Rian.
"Pokoknya aku tidak senang. Kalau perlu hapus juga kontaknya."
Mendengar hal itu, Atami berbaring miring dengan tangan menyanggah kepala. Tatapan Atami begitu lekat pada suaminya yang masih terlihat kesal.
"Apa Bapak cemburu?"
Mendapat pertanyaan itu, seketika Kahfi langsung terdiam dan ekspresi kesal pun menghilang.
"Cemburu? Siapa? Aku?"
Kepala Atami mengangguk.
Kahfi langsung tersenyum sinis, lantas melempar ponsel milik Atami di atas ranjang.
"Sana hubungi kakak tirimu itu sesuka hati."
Atami tatap suaminya yang langsung menaiki ranjang. "Apa yang sedang Bapak lakukan?"
"Menurutmu?"
Kahfi sepenuhnya me
