. Vozi baru keluar dari pintu loby utama. Pemandangan pertama yang tertangkap oleh matanya adalah sosok Angkasa yang berdiri di dekat pilar serambi depan dengan posisi siap dan tegang bagai sedang melihat sesuatu yang menentukan hal besar dalam hidupnya. Vozi mengikuti arah yang dipandangi Angkasa, ke arah gerbang depan yang ternyata sangat ramai dan sibuk. Rasa penasaran mendorong Vozi maju, makin mendekat hingga berdiri sejajar dengan Angkasa. “Kau datang,” sapa Angkasa datar tanpa menoleh apalagi memberi wajah ramah. “Keributan apa lagi kali ini?” tanya Vozi. “Seseorang yang ingin jadi pahlawan.” Vozi spontan menoleh heran dengan mata lebarnya yang menajam. “Buta karena cinta,” imbuh Angkasa lebih dingin. “Aku belum
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books